Resensi Novel Vegetarian : Erotisme dalam Romansa Kegilaan

Resensi Novel Vegetarian Karya Han Kang

Young Hye membuat geger satu keluarga besar. Semua itu bermula dari mimpi. 

Mimpi yang tidak pernah bisa Young Hye jelaskan kepada siapapun. Mimpi itu juga yang membuat dirinya menjadi seorang vegetarian.

Mimpi yang mengerikan. Pembaca akan menghadapi sadisme, kengerian, dan menjijikan pada buku ini. Bertahanlah.

“Aku ingin membunuh burung merpati yang berjalan pincang di depanku, saat aku ingin mencekik kucing tetangga yang sudah ku awasi sejak lama,” (hlm. 40)

Young Hye memantapkan diri tidak makan daging maupun turunannya, seperti telur, keju, atau yogurt. Perubahan selera makan dalam seharmal berdampak pada hubungannya dengan sang suami, Jung yang sangat menyukai daging.

Keluarga besar Young Hye pun merupakan penyuka daging. Apalagi babi panggang. 

Sebelum menjadi vegetarian, Young Hye sangat lihai memotong-motong daging babi di atas panggangan. Hal itu juga yang membuat Jung jatuh cinta pada istrinya. 

Suatu hari, Ayah Young Hye memaksa anak bungsunya itu untuk memakan sepotong daging. Namun, upaya itu berujung pada aksi nekat Young Hye mengiris pergelangan tangannya. Hingga ia harus menginap beberapa waktu di rumah sakit jiwa.

“Gara-gara makan daging. Terlalu banyak makan daging. Nyawa-nyawa itu tersangkut di sana,” (hlm 59)

 Novel yang ditulis oleh Han Kang ini mampu membawa pembaca pada kengerian yang dibagi ke dalam tiga bab. 

Han Kang memang dikenal mampu membawa cerita jauh lebih dalam dan penggambaran karakter yang sangat kuat. Tidak heran , keahliannya menjalin dan membangun cerita diluar ekspektasi membawanya menjadi pemenang Man Booker International Prize.

Dengan teknik penceritaan yang menarik, pembaca akan bertemu pada masalah pelik dari setiap tokoh seperti In Hye, kakak kandung Young Hye yang bernasib lebih beruntung dari segi ekonomi. 

In Hye yang harus menjadi tulang punggung keluarga, menopang keberlangsungan toko obatnya sendri. Lantaran suaminya yang seorang seniman tidak bisa diandalkan.

Suami In Hye yang terobsesi dengan karya serni, ingin menciptakan sebuah karya seni video yang spektakuler. 

Dia ingin melahirkan karya seni dengan sensualitas tinggi. Semua obsesinya berawal dari poster yang ia temukan. Dari sanalah masalah menjadi semakin pelik. Suami In Hye juga terobsesi menjadikan adik iparnya sebagai objek seninya.

Han Kang dengan berani menggambarkan adegan seks yang halus dan tidak brutal. Dia tidak ragu memberikan gambaran seni sensual dalam novel ini. 

Pembaca diajak berimajinasi dengan adegan-adegan erotis dibalik lahirnya karya seni dan konflik akal sehat.

Tampaknya Han Kang memiliki kepekaan terhadap sebuah romansa cinta dan menggalinya lebih dramatis. Dalam hal ini Han Kang menggambarkan karakter Young Hye paling kuat di antara karakter yang lain. 

Lewat In Hye sebagai malaikan dihidup Young Hye, Han Kang nampaknya ingin menyampaikan pesan moral akan sebuah tanggang jawab antar saudara kandung sedarah.

Pada akhirnya pembaca akan dikejutkan oleh sebuah tikungan hidup Young Hye dan In Hye yang sama sekali tidak pernah kita duga. Menebak-nebak akhir cerita tidak akan membantu mengurangi kengerian yang dilahirkan Han Kang. Selamat membaca. :)


Komentar

Postingan Populer