Ketemu Jodoh di Tinder
Ga pernah kepikiran di benak saya kalau seseorang dapat bertemu jodohnya lewat aplikasi (dating?) Tinder. Dalam jangkauan pikiran saya jodoh biasanya dari lingkaran orang terdekat, ga jauh-jauh dari temennya temen, atau justru sahabat sendiri.
Namun, kisah yang bakal saya ceritain di sini sedikit
berbeda dari curhatan kawan saya lainnya. Ada beberapa sahabat saya yang
menikah. Senang dengar kabarnya, namun hal yang mengejutkan bagi saya adalah
beberapa bulan sesudah menikah dia mengungkapkan perjalanan cintanya.
Dia bertemu dengan istrinya melalui aplikasi dating
Tinder.Bermula tertarik dari foto profil yang menarik, lalu lanjut berkenalan
melalui aplikasi yang telah diunduh lebih dari 4 juta kali itu berakhir di
pelaminan.
Dia menceritakan saat perkenalan biasanya laki-laki yang
akan memulai duluan untuk menyapa. Menanyakan pertanyaan sederhana seperti nama
panggilan, kerja di mana, hobi apa, dll. Ketika pertanyaan-pertanyaan itu
berlanjut ke tahap pertanyaan yang lebih intens. Jika dirasa sefrekuensi
biasanya akan move ke chat di Whatsapp, kata dia.
Setelah beberapa bulan melakukan PDKT kawan saya memutuskan
untuk meet up dengan Si X yang selama ini hanya berkomunikasi di dunia maya.
Tentu saja kawan saya punya ekspektasi terhadap Si X. Mungkin ekspektasiya
sesuai dengan apa yang ia harapkan.
Singkat cerita, pasca pertemuan itu mereka memutuskan
pacaran hingga beberapa tahun, lalu memutuskan untuk menikah.
Sempet ditanya sama sahabat saya, “Gimana menurut lo soal
ketemu jodoh di Tinder, Ma? Kalau lu bakal mau atau bisa ga kek kenalan gitu di
Tinder?”
Sempet bingung jawabnya, karena yaa saya udah punya suami
haha jadi ga kepikiran juga buat nyari kenalan di Tinder. Kalaupun saya belum
punya suami, saya bukan tipe orang yang bisa memulai komunikasi dengan stranger di dunia maya, yang
notabenenya saya tidak kenal sama sekali. Keuali, saya dikenalkan oleh kawan
saya, itu lain cerita.
Kalau seseorang dapat
bertemu jodohnya di Tinder, mungkin itu jalan yang Tuhan siapin buat dia. Jadi
yaaa yang yaudah aja gitu.
Tapi saya suka dengar info dari kawan yang main Tinder,
bahwa aplikasi tersebut juga bisa digunakan untuk hal yang ena’-ena’. Hahaha
entahlah. Tapi, saya harap yang baca tulisan ini jangan seperti itu yaaa.
Saya salah satu makhluk yang meyakini bahwa jodoh dan maut
adalah rahasia terbesar Tuhan. Kita ga pernah tahu siapa jodoh kita dalam hidup
ini. Atau lewat jalur mana Tuhan ngasih kita jalan untuk ketemu dengan dia yang
jadi teman hidup kita.
Sampe sekarang saya ga tahu konsep soal jodoh ini sih.
Apakah orang yang menikah dengan kita disebut jodoh? Kalau dibilang iya, lantas
bagaimana dengan pasangan yang menikah lalu bercerai? Lalu, apakah mendapatkan
jodoh adalah pilihan dari tiap individu? Kalau sudah menemukan jawabannya saya bakal
update tulisan lagi. Hahaha
Yaa sekian dulu cerita dari saya. Bye!
Komentar
Posting Komentar