Review Drama Korea Voice 4 : Sadisnya Nanggung
(sumber foto: tvN) |
Serial drama Korea Voice menjadi salah satu seri yang saya tunggu-tunggu. Sejak tahun lalu wacana Voice 4 muncul dan akhirnya di tahun 2021 drama ini tayang.
Sebelum tayang perdana pada 18 Juni 2021 tentu saya punya
ekspektasi terhadap drama ini. Lantaran pada season sebelumnya drama ini mampu
mencuri perhatian.
Namun, ekspektasi tak selamanya berbanding lurus dengan
eksekusi hasil. Pada season kali ini Voice 4 menurut saya menjadi yang paling
membosankan dibanding season sebelumya. Loh, kenapa emangnya? Ada yang salah
dari drama ini?
Voive 4 masih memiliki konsep yang sama dengan season
sebelumnya yakni bergendre thriller.
Drama ini masih dibintangi oleh Kang Kwon-joo (Lee Ha-na)
sebagai kepala tim Golden Time. Kali ini dia berpartner dengan Derek Jo (Song
Seun-heon).
Drama yang disutradarai oleh Shin Yong-hwi ini bercerita
mengenai kasus pembunuhan yang didalangi oleh Circus Man. Lokasi kejadiam
pembunuhan berpusat di desa Sonang di pulau Vimo.
Dendam yang mendalam akan kematian adiknya membuat Derek Jo
turut bergabung dengan Golden Time. Dia bertekat akan menghabisi nyawa psikopat
yang telah merenggut nyawa adik perempuannya itu.
Namun, dalam pengungkapan kasus ini tentu saja tidak mudah.
Akankah Derek Jo mampu menemukan psikopat itu? Ya, tentu saja. Hal itu tebakan
yang mudah. Tidak banyak kejutan yang diberikan drama yang tayang di tvN (chanel
TV di Korea) ini.
Karater antagonis dalam season ini cukup memiliki karakter
yang tangguh. Meski menurut saya ketangguhannya masih kalah jauh dibandingkan oleh
Mo Tae-goo (Kim Jae-woo) pada season satu.
Psikopat di Voice 4 ini diceritakan memiliki masalah
kepribadia ganda (dissociative identity
disorder).
Kalau dipikir-pikir hampir semua orang terdekat dari partnet
Kang Kwon-joo pasti menjadi korban dari kasus pembunuhan. Saya pikir Voive 4
akan menawarkan suatu plot yang baru dan segar, ternyata tidak.
Hal lain yang disayangkan adalah kesadisan dan nuansa kejam
dalam Voice 4 ini kurang greget, diabandingkan dengan Voice 1 dan 3. Padahal,
itu yang menjadi ciri khas. Hal itu jugalah yang dinanti para penikmat serial
ini.
Meskipun demikian, Voice 4 tertolong oleh akting para pemain
yang bagus dan ending yang bikin geregetan.
Fenomena yang di angkat dalam Voice 4 ini adalah siatuasi
sosial yakni kekerasan dalam rumah tangga. Tidak terlalu banyak fenomena kasus
yang menarik diangkat dalam season ini. Jadi, tidak usah berharap banyak.
Mayoritas kasus dalam Voice 4 ialah masalah psikologis yang
dilihat dari kegagalan keluarga dalam mendidik. Hal itu tergambar dari
kasus-kasus yang dikerjakan oleh tim Golden Time. Contohnya, seperti kasus
pembully-an anak dan sistem adopsi yang carut marut.
Kasus manusia yang menganggap dirinya anjing menjadi yang
paling menarik menurut saya dibandingkan kisah tokoh utama si psikopat itu.
Nuansa dark dari jalan cerita juga kurang terbangun. Di
season 4 ini Voice seperti kehilangan sebagian jati dirinya. Editing dalam
adegan pembunuhan menurut saya kurang pas, dibandingkan dengan season
sebelumnya.
Voice 4 ini seperti hanya menjadi jembatan menuju kasus yang
lebih besar di season lima berikutnya (kalau ada). Karena, ending dari Voice 4
ini menyisakan tanda tanya besar.
Ada apa dibalik Rumah Sakit Anak F? Menurut saya hal itu
berkaitan dengan Voice season dua. Jadi, saran saya coba tonton Voice 2 sebelum
kamu nekat nonton Voice 4.
Saya masih berharap Voice 5 digarap dan tayang di OCN (salah
satu chanel TV di Korea). Udah deh gitu aja.
Komentar
Posting Komentar